JEMBER, KOMPAS.com – Turunnya harga kopi robusta membuat pendapatan petani di Jember, Jawa Timur, semakin tertekan. Biaya produksi yang mahal membuat margin panen tahun ini bakal sangat tipis. Putik Widiawati, petani kopi robusta Desa Garahan, Kecamatan Silo, mengungkapkan keluhannya karena harga kopi robusta hasil panennya bakal dibeli dengan harga Rp 47.000 per kilogram. Itu adalah harga green bean atau biji kopi kering yang telah diselep. Padahal musim panen tahun lalu mencapai Rp 75.000 per kilogram.
“Biaya produksi mahal, kopinya murah, pas enggak dapat pupuk subsidi,” ungkapnya kepada Kompas.com sembari membalik jemuran kopinya di tepi jalan, Selasa (5/8/2025) siang. Ia dan suaminya menanam dan mengolah kebun kopi robusta di atas satu hektar lahan milik perhutani sejak 2014 di Desa Sidomulyo. Selama itu pula Putik tak pernah mendapatkan pupuk subsidi, sementara harga pupuk baginya sangat mahal, Rp 750.000 per karung 50 kilogram. “Kalau pupuk mahal kita pupuk hanya sedikit,” ujarnya memperlihatkan biji-biji kopi yang tengah dijemur.
Kurangnya asupan pupuk tentu membuat hasil kopinya tak maksimal, tak seperti tahun lalu hasil panen lebih banyak. Namun, berapa pun hasil yang didapatkan, ia syukuri sembari tetap berdoa laba yang didapat bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai tahun mendatang. Muhammad Sabri, petani kopi Desa Garahan juga harus merelakan biji kopi robustanya dibeli lebih murah dari tahun lalu, Rp 48.500 per kilogram.
Tapi ia tak mempermasalahkan serius tentang harga yang anjlok, sebab hasil panennya tahun ini meningkat. Biji kopi yang sudah dipanen sejak Juni lalu mendapatkan hasil tiga ton dari luasan dua hektar lahan, sementara tahun lalu hanya satu ton. “Tahun kemarin harganya Rp 76.500 per kilogram,” kata Sabri sembari mengemas kopi yang telah kering di depan rumahnya.
Meski harga murah, ia mengaku secara nominal untung yang didapat lebih besar.
Selama proses perawatan, Sabri medapatkan jatah pupuk subsidi, empat kwintal urea dan dua kwintal phonska. Sembilan kwintal sisa kebutuhannya memakai pupuk non-subsidi. Kopinya dijual kepada tengkulak di Dusun Curahmanis, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, setelah digiling.
selanjutnya : Artikel